UN Berbasis Komputer di Maluku Belum Bisa Dilaksanakan

15-04-2015 / KOMISI X

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi X DPR RI ke Provinsi Maluku dalam rangka memantau pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2015 online berbasis komputer. Di Maluku sendiri belum diberlakukan ujian berbasis komputer karena terhambat oleh sarana dan prasarana yang belum siap.

Pertemuan Pemprov Maluku dengan Tim Kunker UN Komisi X DPR RI berlangsungSelasa (14/4) malam, di kantor gubernur Prov Maluku. Pihak Pemprov diwakili oleh Wakil Gubernur (wagub) Prov. Maluku, Zeth Sahuburua. Wagub mengatakan UN di Maluku diikuti 28,166 siswa di 699 sekolah. Seluruh peserta mengikuti UN secara paper-based.  Dikatakan juga oleh Wagub pada hari pertama UN tidak ada laporan mengenai hambatan maupun kecurangan.

Lebih lanjut ditambahkan Kadisdik Prov Maluku, Mohammad Saleh Thio,  bahwa secara geografis Luas wilayah Maluku 712,000 km2 di mana 92 persen lautan dan hanya 8 persen daratan yang tersebar di daerah yang relatif luas. Sedangkan pencetakan soal untuk wilayah ini dilakukan oleh PT Prima di Surabaya.   Mengantisipasi kondisi tersebut, Disdik provinsi Maluku meminta agar soal UN untuk Maluku didahulukan pencetakannya. Thio menerangkan, soal sudah tiba di Maluku pada 17 Maret, tanggal 22 Maret mulai didistribusikan dan pada 11 April 2015 seluruh soal sudah tiba pada tempat penyimpanan akhir.

Ditambahkan Ketua Tim Kunker komisi X DPR RI H.Dediwahidi  dari F-PKB, selain pelaksanaan UN berbasis kertas, Kemdikbud juga melakukan ujicoba pelaksanaan UN berbasis komputer atau “Computer Based Test” (CBT).

Setelah memantau kegiatan UN di Maluku ternyata di Maluku belum di berlakukan UN berbasis komputer, dikarenakan sarana dan prasarananya belum siap. Disamping itu pula UN sekarang tidak menjadi syarat kelulusan mutlak.

Dediwahudi menjelaskan sejauh ini persiapan UN berjalan lancar, sehingga berharap pelaksanaan UN berjalan lancar.

Adapun Anggota DPR RI Komisi X yang ikut dalam kunjungan kerja spesifik ke Provinsi Maluku dalam rangka memantau persiapan Ujian Nasional 2014-2015 dipimpin oleh H.Dediwahidi dari F-PKB dan didampingi sepuluh anggota DPR,  Zulfadhli dari FPG, Sri Melly Ana dari F-GERINDRA, Jefirstson R.Riwu Kore anggota F-PD, Muslim dari F-PD, Anang Hermansyah ( F-PAN) ,Lathifah Shohib (F-PKB), Reni Marlinawati (F-PPP), Surahman Hidayat ( F-PKS), Teuku Taufiqulhadi (NASDEM) dan Ferry Kase (F-HANURA). (Andri)/foto:andri/parle/iw.

 

BERITA TERKAIT
Fikri Faqih Terima Aspirasi Forum Guru Honorer dan PPPK di Jateng, Berharap Solusi Atas Persoalan Kepegawaian
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Keresahan tengah dirasakan ratusan guru honorer dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Jawa Tengah. Persoalan...
Once Mekel Apresiasi Terbitnya Permenkum Royalti, Fondasi Hukum Pertunjukan dan Musisi Nasional
17-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi X DPR RI, Elfonda Mekel, menyampaikan apresiasi atas terbitnya beleid Peraturan Menteri Hukum (Permenkum) Nomor...
Pidato Presiden Tempatkan Pendidikan, Kesehatan, dan Keadilan Sosial Fondasi Utama Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, menyampaikan apresiasi yang tinggi atas pidato kenegaraan Presiden Republik Indonesia,...
Pendidikan Tulang Punggung Utama Menuju Indonesia Emas 2045
15-08-2025 / KOMISI X
PARLEMENTARIA, Jakarta – Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Lalu Hadrian Irfani, mengingatkan bahwa pendidikan adalah tulang punggung utama dalam...